Kamis, 09 Juni 2011

Curahan Hati Seorang Sahabat

9 tahun silam, ketika kita masih menginjak taman kanak-kanak...

Hari itu aku masih bingung melihat suasana di sekitarku
Aku masih bingung melihat keramaian itu
Beberapa anak seusiaku masih berjalan bersama orang tuanya, sepertiku
Beberapa pula sudah berjalan dengan riang gembira bersama temannya
Saat itu, aku berjumpa denganmu
Kau yang menyapaku dengan ramah
Kau yang mengajakku bermain dengan gembira
Disaat itulah aku mulai merasa cocok denganmu

Kemudian kita pun beranjak besar..
Setahun kemudian kita menginjak sekolah dasar
Aku sangat senang saat tahu bisa bersekolah bersamamu lagi

Hari hari di sekolah dasar selama 6 tahun pun kulalui bersamamu...
Aku merasa tak ada satu hari pun yang tak bahagia bersamamu
Berbagai macam ekspresi wajahmu saat mendatangiku
Terkadang kau tertawa
Terkadang kau menangis
Terkadang kau kesal
Aku selalu menerima kedatanganmu dengan bahagia
Aku akan selalu menjadi pendengar segala keluhanmu

Beberapa tahun pun berlalu...
Masa SMP pun segera datang beberapa hari lagi
Kita bersekolah di tempat yang sama lagi
Kita akan bersama lagi 3 tahun kedepan, sahabat
Aku tak sabar menanti masa2 bersamamu lagi
Aku tak akan pernah bosan bersamamu
Aku selalu senang bersamamu
You're the best best friend i ever had, friend

Masa SMP pun tiba...
Di hari pertama, kita berjalan bersama menuju kelas kita
Kita belajar bersama
Disaat ada yang tak kau mengerti, kau tanyakan padaku
Disaat aku tak mengerti, kau mengajariku
Kau sangat baik, sahabat
Aku bersyukur punya sahabat sepertimu
Aku rasa kaulah sahabat terbaik yang pernah kumiliki
Kau juga berpikir seperti itu kan, sahabat?

Waktu datang silih berganti
Perubahan demi perubahan pun datang
Kini kita sudah jarang bersama sama seperti dulu lagi
Kini kau sudah bahagia dengan teman2 barumu
Kini kau tak pernah lagi bersenda gurau denganku
Aku pun berpikir "apa salahku padamu, sahabat?"
Tapi aku berusaha untuk memendamnya sendiri
Haha, kau pasti akan bersamaku lagi kan?
Kau takkan meninggalkanku kan?
Aku percaya padamu
Aku akan selalu menunggumu untuk menegurku kembali
Aku akan menunggu sampai kau datang kepadaku lagi

Kini ku sudah berada di ujung penantian panjangku
Kini kita akan naik ke kelas 8
Tahun kedua di SMP
Tetapi...
Kau malah makin jauh dariku
Kau makin betah dengan teman2 barumu itu
Aku menegurmu, kau malah tak mempedulikanku
Oh sahabat, apa lagi salahku padamu?
Apa aku pernah melakukan kesalahan fatal yang membuatmu sakit hati?
Jika iya, katakan padaku
Biarkan aku meminta maaf padamu
Hanya satu yang kuinginkan: kita akan terus bersahabat selamanya

Tahun kedua di SMP pun tiba..
Kini kita kembali sekelas lagi
Ini pertama kalinya aku menyesal
Rasanya... aku tak sanggup lagi melihat mukamu
Aku sedih memikirkanmu
Saat kau mencuekiku
Disaat kau tak mau menyapaku lagi
Ahh... sudahlah sahabat, aku rasa kita tak cocok lagi
Aku bertekad tak akan menegurmu lagi
Kini kita bukan sahabat lagi
Kini kita hanya teman yang tak pernah bertegur sapa lagi

Aku pun mencari sahabat baru di kelas baru ini
Mereka ternyata senang bersamaku
Aku pun senang bersama mereka
Kini aku pun menghabiskan waktuku bersama mereka
Sepertiku dulu menghabiskan waktu bersamamu

Suatu hari badanku panas
Kepalaku pusing serasa berkunang kunang
Aku pun berbaring dikadurku untuk tidur
Yah ini sudah biasa sih, karena aku memang sering terserang pusing seperti ini
Karena memang fisikku lemah
Kau pasti tahu, sahabat

Saat ku terjaga dari tidurku, aku bangkit
Aku merasa keadaanku semakin parah
Bintik2 merah muncul di tangan dan kakiku
Perutku mual ingin muntah
Badanku sangat panas
Badanku pucat
Akhirnya orang tuaku pun membawaku kerumah sakit

Dan kau tahu sahabat?
Aku terserang demam berdarah
Positif demam berdarah
Aku pun dirawat di rumah sakit untuk beberapa hari
Aku bingung, kenapa penyakit mematikan ini harus datang padaku?
Tunggu.
Me-ma-ti-kan
Ya tuhan, aku merasakan sesuatu yang buruk
Tapi aku berusaha tak memikirkannya
Aku hanya ingin sembuh saat ini

Dan akhirnya hari2ku kulalui di rumah sakit
Aku hanya terbaring lemah
Aku tak sanggup melakukan apapun
Makan, mandi, berjalan, duduk
Semua tak kulakukan sendiri
Semua dibantu orang lain
Aku benci diriku yang lemah ini

Sudah seminggu aku berada di rumah sakit
Beberapa teman sekelas datang menjengukku
Sahabat2 baruku pun datang menjengukku
Aku sungguh senang
Tapi...
Aku tak melihat wajahmu
Kau tak hadir menjengukku
Kenapa, sahabat? Apa kau masih membenciku?

Hingga suatu hari
Aku sudah merasa diriku tak sanggup lagi
Penyakit ini terlalu berat bagiku
Penyakit ini terlalu menyiksaku
Aku tak sanggup menderita penyakit ini
Jika aku ditakdirkan untuk terus hidup bersama penyakit ini...
Aku lebih memilih untuk tidak hidup saja
Apalagi kini aku sudah tak dianggap seseorang yang berarti lagi dimatanya
Dimata SEORANG SAHABAT BAIKKU SEJAK KECIL

TUHAN, JIKA DIA MEMANG BENAR BENAR MEMBENCIKU
CABUTLAH NYAWAKU SEKARANG, TUHAN!
AKU BENAR BENAR TAK SANGGUP LAGI HIDUP SEPERTI INI
TAK ADA GUNANYA LAGI AKU HIDUP!
HIDUP HANYA MEMBUATKU TERSIKSA SEPERTI INI, TUHAN!

Jika memang hidupku tak panjang...
Aku ingin tulisan ini kau baca, sahabat
Aku ingin setelah aku tiada
Kau membaca seluruh keluh kesahku tentangmu
Aku ingin kau tau
Betapa berharganya kau bagiku

Suatu ketika
Tubuhku tak bisa digerakkan lagi
Aku tak bisa bernafas lagi
Jantungku berhenti
Komputer yang berada disampingku kini sudah menggambarkan garis lurus
Ya, garis lurus
Selamat tinggal, dunia...

Aku harap kepergianku ini tak membuatmu sakit sahabat
Aku tak ingin kau menangis karenaku
Oh iya, kau kan sudah tak menganggapku sebagai sahabatmu lagi
Hahaha, mungkin kau bahagia setelah aku tiada
Tak apa apalah,
Asal kau bahagia, aku juga akan bahagia
Meskipun aku sakit menerimanya
Aku akan selalu ada untukmu disini

Dihatimu, sahabat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar